DI SELA MENSANKSI SANTRI BADUNG
Eiiiit, mau kemana kamu Taufik ? Aduuuuuh ampun pak kyai, saya sakit perut, jawab si Taufik sambil membungkuk meremas remas perutnya. Ahaaaa, sang kyai tidak mau kalah otak. Hari itu adalah hari sweeping hand phone, karena aturan di Pontren Baitul Hikmah Waikabubak, santri dilarang keras membawa HP karena akan mengganggu konsentrasi belajar para santri. Saat sang kyai bersama pengurus seksi keamanan dan para ustadz yang lain menggeledah dari kamar ke kamar, para santri yang merasa membawa HP terlihat pucat dan gelisah, karena dalam hati mereka tamaatlah riwayat HP kesayangannya. Banyak cerita lucu dan konyol yang didapat dari HP para santri yang disita, namun rata-rata isinya adalah kata-kata gombal dengan teman lawan jenisnya, layaknya orang yang sedang dimabuk asmara, maklum para santri rata-rata sudah memasuki masa pubertas.
"Chayank, lagi paen ? Chayank udah maem lom ? Chayank udah bobok lom ? Chayank, taukah engkau, q gak bisa tidur karena mikirin kamu teruuuus..... Chayank, tidurlah & jangan lupa mimpiin aku ya, moga kita bisa selalu bertemu walau dalam mimpi....."
dan masih banyak lagi kata-kata gombal lainnya, termasuk puisi-puisi cinta yang diforward dari sending teman-temannya. Intinya penggunaan HP bagi para santri hampir tak ada manfaatnya untuk kepentingan mencari ilmu. Nah semua HP itu setelah disita, jika santri yang sama masih belum kapok juga, maka tahap selanjutnya HPnya langsung dibanting sampai hancur berantakan dan kira-kira tidak bisa diservice lagi, dengan maksud para santri jera untuk melanggar lagi terhadap peraturan yang telah ditetapkan.
Mudah ditebak, saat sweeping berlangsung, sang kyai yang tak mau kalah otak dengan kelihaian santri badung mengintai, mana santri yang pucat, gugup dan jantungnya berdebar keras sudah bisa dipastikan bahwa santri tersebut sedang menyembunyikan HPnya, sang kyai langsung mendekat atau memerintahkan pengurus untuk dengan mudah menjemput HP para santri. Namun tidak dengan si Taufik. Taufik sama sekali tidak gugup, pucat ataupun jantungnya berdebar keras, dengan santainya melenggang turun dari kamarnya di lantai dua sambil setengah berlari, rupaya si Taufik sudah tahu, kalau gugup atau jantung berdebar nanti bisa dicurigai, hmmm.....
Tiba-tiba sang kyai memanggil, mana perutmu yang sakit ? Aduuuh pak kyai, sam perut taputar, jawab si Taufik. Kamu makan apa semalam ? Tir tau pak kyai, biasa saja makan nasi, jawab si Taufik lagi. Sini perutmu, lepas tanganmu....! Sang kyai setengah membentak sambil menghempas tangan si taufik dari remasan perutnya. Sang kyai sudah sangat curiga jika si Taufik sedang akal-akalan. Begitu tangan si Taufik dihempas melepas remasannya di perut, gulungan sarungnya pun melonggar,,,, klottaaaak, sebuah HP Nokia warna hitam jatuh dari dalam sarungnya. Para santri yang ikut menyaksikan kejadian itu, gerrrrrrrrr tertawa terbahak-bahak. Tak kalah sang kyai menggigit bibirnya menahan rasa lucu, sambil berjongkok mengambil HP si taufik, lalu kemudian menghantamkan HP tersebut di lantai keramik teras asrama santri, praaaaaakkkk, karena belum hancur, lagi,,, praaaakkkkkk. Serta merta para santri yang tadinya tertawa terbahak-bahak, bagaikan disulap sekejap diam membisu dengan wajah yang cemas merasa takut dengan sanksi yang diberikan oleh sang kyai. Sampai sekarang si Taufik jadi bahan olokan teman-temannya, aduuuuh sam perut taputar pak kyaiiiiii, xixixixixi............ by al-faqiiiir
boleh juga
BalasHapus